LAPORAN
PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN
ACARA II
TEORI
KEMUNGKINAN
Semester:
Ganjil
2015
Oleh:
Rizka Novandi
A1L014111/ 5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
LABORATORIUM
PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2015
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Istilah-istilah
seperti peluang, kemungkinan, kebolehjadian dan lain sebagainya merupakan suatu
kata yang biasanya digunakan untuk membicarakan sebuah peristiwa yang belum
bisa dipastikan. Bisa juga merupakan suatu peristiwa yang kebenarannya belum
diketahui. Sesungguhnya terdapat banyak hal yang tidak bisa terlepas dari
adanya kemungkinan yang harus dihadapi. Misalnya saja saat hendak bepergian
cuaca yang mendung belum tentu akan turun hujan, seorang ibu yang sedang hamil
tidak tau akan melahirkan bayi laki-laki atau perempuan, dan orang yang sedang
menunggu hasil ujian tidak tahu akan diterima atau tidak.
Pada
bidang ilmu yang membahas tentang genetika suatu kemungkinan memiliki peranan
yang penting. Misalnya saja saat melakukan pemindahan gen dari sel induk ke sel
anakan, pembuahan
sel ovum oleh sel sperma dan berkumpulnya kembali gen-gen yang terdapat di
dalam zigot membentuk suatu kombinasi baru. Keturunan atau sel anakan baru
hasil dari persilangan tidak dapat ditentukan dengan tepat. Terdapat berbagai
kemungkinan-kemungkinan didalamnya. Untuk menentukan atau menduga kemungkinan
yang akan terjadi dapat mengguakan Uji
X² atau Chi Square.
Pada
praktikum kali ini membahas tentang penggunaan uji X² pada perhitungan kemungkinan
hasil persilangan. Bahan yang digunakan adalah mata uang logam. Alasan
menggunakan mata uang logam karena hanya mempunyai dua variablel sehingga memudahkan
dalam pendataan. Selain itu mata uang logam mudah didapatkan.
B.
Tujuan
Praktikum
bertujuan untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji X². Praktikan dapat
mengaplikasikan kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Kemungkinan
adalah suatu peristiwa yang hasilnya belum dapat ditentukan dengan pasti atau
masih diharapkan. Maksudnya ada perbedaan antara apa yang diharapkan dengan
peristiwa yang sebenarnya terjadi terhadap suatu objek. Contohya saja saat
pelemparan mata uang logam terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi. Pada
pelemparan pertama diharapkan yang muncul berupa gambar namun yang muncul
ternyata angka atau sebaliknya. Kemungkinan yang terjadi pada pelemparan ini ½
angka dan ½ gambar. Hal ini dapat daplikasikan dalam penentuan sifat beda
antara individu baru. Apabila X dikawinkan dengan Y maka keturunan yang
dihasilkan akan mengandung ½ gen dari X atau ½ gen dari Y (Ruyani, 2011).
Besarnya
suatu kemungkinan yang akan muncul yang dinyatakan dengan nilai antara 0 dan 1
pada suatu kondisi tertentu disebut peluang. Apabila nilai peluang yang muncul
pada suatu peristiwa 0 maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi atau
mustahil. Sedangkan
nilai peluang yang muncul pada peristiwa tersebut maka peristiwa tersebut pasti
akan terjadi (Suryati, 2012).
Teori
kemungkinan merupakan teori dasar yang bergunakan untuk menentukan nilai yang
diharapkan muncul dari tipe-tipe persilangan antara genotipe yang berbeda.
Dengan menggunakan teori ini dapat menduga hasil dari persilangan. Kemungkinan
kejadian yang diharapakan merupakan perbandingan dari kejadian yang diharapkan
mungkin akan terjadi dengan segala sesuatu yang akan terjadi terhadap suatu
objek (Yatim, 1991).
Metode
uji X² (Chi Square) adalah suatu cara
yang dapat digunakan untuk menghitung atau membandingkan data dari hasil
percobaan yang dilakukan dengan harapan terhadap suatu percobaan tersebut.
Seorang ahli genetika menggunakan cara ini untuk menghitung kemungkinan dari
hasil percobaan yang dilakukan yang bertujuan untuk menguji hipotesisnya
terhadap percobaan tersebut. Selain itu uji ini digunakan untuk mengubah
deviasi dari nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan yang
terjadi (Pay, 1987).
III.
METODE
PRAKTIKUM
A.
Bahan
dan Alat
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah mata uang logam dan lembar
pengamatan. Peralatan yang dinakan dalam praktikum meliputi uang logam,
kalkulator dan alat tulis.
B.
Prosedur
Kerja
1.
Satu keping mata uang
logam dilempar ke atas, lalu dicatat hasilnya (angka atau gambar). Pelemparan
dilakukan 50x dan 100x. Analisis hasilnya dengan uji X².
2.
Hal yang sama dilakukan
untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar sekaligus serta kasus 3 keping
uang logam yang dilempar sekaligus.
3.
Semua data dicatat pada
lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat pelaksanaan praktikum,
sedangkan hasil analisis dapat ditulis pada lembar yang tersedia dalam diktat.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Tabel 1. Uji X² menggunakan 1
koin sebanyak 50 kali pelemparan
|
|
Karakteristik
yang diamati
|
||
|
A
|
G
|
Jumlah
Total
|
|
|
Observasi
(O)
|
25
|
25
|
50
|
|
Harapan
(E)
|
25
|
25
|
50
|
|
|
|
|
0,5
|
|
|
|
|
0,02
|
|
|
0,01
|
0,01
|
0,01
|
X² hitung =
0,01 dan X² tabel = 3,84, X² tabel > X² hitung maka hasil signifikan.
Kesimpulan percobaan sesuai teori kemungkinan.
Tabel 2. Uji X² menggunakan 1 koin sebanyak 100 kali
pelemparan
|
|
Karakteristik
yang diamati
|
||
|
A
|
G
|
Jumlah
Total
|
|
|
Observasi
(O)
|
50
|
50
|
100
|
|
Harapan
(E)
|
50
|
50
|
100
|
|
|
|
|
0,5
|
|
|
|
|
0,01
|
|
|
0,005
|
0,005
|
0,01
|
X² hitung =
0,01 dan X² tabel = 3,84
X² tabel >
X² hitung maka hasil signifikan. Kesimpulan percobaan sesuai teori kemungkinan.
Tabel 5. Uji X² menggunakan 2
koin sebanyak 50 kali pelemparan
|
|
Karakteristik yang diamati
|
|||
|
AA
|
AG
|
GG
|
Jumlah Total
|
|
|
Observasi (O)
|
18
|
25
|
7
|
500
|
|
Harapan (E)
|
|
|
|
500
|
|
(ǀO-Eǀ)2
|
|
|
|
60,5
|
|
|
2,42
|
0
|
2,42
|
4,9
|
|
|
2,42
|
0
|
2,42
|
4,9
|
X² hitung =
4,9 dan X² tabel = 5,99 ; X² tabel > X² hitung maka hasil signifikan.
Kesimpulan percobaan sesuai teori kemungkinan
Tabel 4. Uji X² menggunakan 2
koin sebanyak 100 kali pelemparan
|
|
Karakteristik yang diamati
|
|||
|
AA
|
AG
|
GG
|
Jumlah Total
|
|
|
Observasi (O)
|
24
|
51
|
25
|
100
|
|
Harapan (E)
|
|
|
|
100
|
|
(ǀO-Eǀ)2
|
1
|
1
|
0
|
2
|
|
|
0,04
|
0,02
|
0
|
0,06
|
|
|
0,04
|
0,02
|
0
|
0,06
|
X² hitung =
0,01 dan X² tabel = 3,84, X² tabel > X² hitung maka hasil signifikan.
Kesimpulan percobaan sesuai teori kemungkinan.
Tabel 5. Uji X² menggunakan 3 koin sebanyak 50 kali
pelemparan
|
Karakteristik yang diamati
|
Jumlah total
|
|||||
|
AAA
|
AAG
|
AGG
|
GGG
|
|||
|
Observasi (O)
|
8
|
23
|
14
|
5
|
50
|
|
|
Harapan (E)
|
|
|
|
|
50
|
|
|
|
|
|
|
|
45,25
|
|
|
|
|
|
|
|
2,9
|
|
|
X²
|
0,5
|
0,96
|
1,20
|
0,25
|
2,9
|
|
X² hitung =
2,9 dan X² tabel = 7,8, X² tabel > X² hitung maka hasil signifikan.
Kesimpulan percobaan sesuai teori kemungkinan.
Tabel 6. Uji X² menggunakan 3 koin sebanyak 100 kali
pelemparan
|
Karakteristik yang diamati
|
Jumlah total
|
|||||
|
AAA
|
AAG
|
AGG
|
GGG
|
|||
|
Observasi (O)
|
17
|
36
|
37
|
10
|
100
|
|
|
Harapan (E)
|
|
|
|
|
100
|
|
|
|
|
|
|
|
29
|
|
|
|
|
|
|
|
2,1867
|
|
|
X²
|
1,62
|
0,06
|
0,00667
|
0,5
|
2,1867
|
|
X² hitung =
2,1867 dan X² tabel = 7,18, X² tabel > X² hitung maka hasil signifikan.
Kesimpulan percobaan sesuai teori kemungkinan.
B.
Pembahasan
Teori peluang
dengan ilmu genetika mempunyai keterkaitan. Dalam ilmu genetika kemungkinan
mempunyai peranan yang penting. Saat melakukan suatu persilangan dapat membuat
batasan kemungkinan yang akan terjadi pada hasil persilangan. Misalnya dalam
persilangan dua individu induk, anakan yang dihasilkan akan mengikuti sifat
individu yang pertama atau kedua dapat diperkirakan (Suryo, 1984).
Percobaan yang
dilakukan dalam praktikum ini terdapat hasil yang signifikan dan tidak signifikan. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi hasil tersebut menurut Crowder
(1986) terbagi menjadi faktor luar dan faktor
dalam. Faktor luar dari lingkungan yaitu :
1. Suhu
2. Sinar
3. Gizi
4. Hubungan
dengan induk
Faktor dalam yaitu :
1. Umur.
2. Jenis
kelamin.
3. Hormon.
4. Fenokopi.
Penyelidikan
secara matematik yang dilakukan oleh para ahli statistik menyatakan bahwa nilai
X² yang didapat dari perhitungan terletak di bawah kolom nilai kemungkinan 0,05
atau kurang berarti faktor kebetulan hanya berpengaruh sebanyak 5% atau kurang.
Berarti terdapat faktor lain yang ikut mengambil peranan dan lebih berpengaruh
pada kejadian itu, sehingga data percobaan yang didapat dinyatakan buruk. Nilai
X² dikatakan signifikan atau berarti. Deviasi atau penyimpangan sangat berarti dan
ada faktor lain di luar faktor kemungkinan yang mengambil peranan disitu
(Suryo, 1984).
Apabila nilai X²
yang didapat dari perhitungan letaknya di dalam kolom nilai kemungkinan 0,01
atau bahkan 0,001 berarti data yang diperoleh dari percobaan itu sangat buruk.
Nilai X² itu dinyatakan sangat berarti. Jadi deviasi sangat berarti dan faktor
kemungkinan sangat besar peranannya Namun bila nilai kemungkinan kurang dari
0,05 maka deviasi cukup berarti dan tidak dapat dipercaya. Tentu ada faktor
lain di luar faktor kemungkinan yang berperanan (Suryo, 1984).
Biasanya dalam
uji X² nilai kemungkinan yang digunakan 5% sebagai garis batas antara menerima
dan menolak hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih dari 5%, penyimpangan
nisbah tidak nyata dan kejadiannya hanya secara kebetulan saja sedang apabila
nilai X² di bawah 5% maka dikatakan bahwa penyimpangan dari nisbah nyata dan
tidak terjadi secara kebetulan tetapi ada faktor lain yang menyebabkan
penyimpangan tersebut. Koreksi d (Yates correction) dilakukan dengan mengurangi
0,5 dari nilai (Walpole, 1993)
Walpole,Ronald.1993.Pengantar
Statistika.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Terdapat
beberapa rumus yang dapat digunakan untuk mencari nilai kemungkinan.
Rumus-rumus tersebut menurut Yatim (1991), yaitu :
1.
K
(x) =
K = kemungkinan
K(x) = kemungkinan peristiwa x
x = peristiwa yang diharapkan
y = peristiwa yang tidak diharapkan
2.
K
(x + y ) = K (x) . K (y)
K (x + y ) = kemungkinan peristiwa x dan y
K (x) = kemungkinan peristiwa x
K (y) = kemungkinan peristiwa y dengan syarat
peristiwa ini tak terikat dengan peristiwa x
Kemungkinan dua peristiwa yang berdiri sendiri ialah
perkalian dari kemungkinan tiap peristiwa.
3.
Kemungkinan
dua peristiwa yang timbal balik ialah pertambahan kemungkinan tiap peristiwa.
K (x/y) = K (x) + K (y)
4.
a = kemungkinan pertama yang diharapkan
b = kemungkinan kedua yang tak diharapkan
n = jumlah obyek yang mengalami peristiwa
Rumus ini diturunkan karena rumus nomor 2 tidak bisa
dipakai kalau kemungkinan yang dicari rumit.
Uji
X² atau Chi-Square merupakan cara
yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap kebenaran hasil perhitungan
dari suatu percobaan yang dilakukan dan dibandingkan dengan keadaan secara
teoritis. Rumusnya sebagai berikut :
X²
=
Keterangan :
e = hasil yang diramal
atau diharapkan.
d = deviasi atau
penyimpangan, yaitu selisih antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diramal.
Selain itu diperhatikan
pula derajat kebebasan, yang nilainya sama dengan jumlah kelas fenotip
dikurangi dengan satu (Suryo, 1984).
Chi-kuadarat
adalah uji nyata apakah data yang diperoleh benar menyimpang dari nisbah yang
diharapkan, tidak secara kebetulan. Perbandingan yang diharapkan (hipotesis) berdasarkan
pemisahan alel secara bebas, pembuahan gamet secara rambang dan terjadi
segregasi sempurna. Umpama dari sebuah persilangan antara tanaman kapri
berbunga merah (dominan) dan putih (resesif) diperoleh 290 tanaman berbunga
merah dan tanaman berbunga putih pada populasi F2-nya. Analisis dari
chi-kuadrat akan memudahkan ahli genetika dan pemulia tanaman untuk menggunakan
nilai kemungkinan pada hasil percobaannya sehingga dapat disimpulkan untuk
menerima atau menolak hipotesis (Crowder, 1986).
Praktikum
kali ini dilakukan percobaan sederhana menggunakan uang logam. Percobaan
dilakukan dengan melakukan pelemparan satu keeping uang logam, dua keeping uang
logam yang dilempar sekaligus dan tiga keeping uang logam yang dilempar
sekaligus. Pelemparan dilakukan sebanyak 50 kali dan 100 kali.
Hasil
dari perhitungan pelemparan satu keeping uang logam yang dilempar sebanyak 50
kali X² hitungnya 0,01 dengan X² tabel 3,84 maka hasilnya
signifikan karena X² hitung lebih kecil dari X² tabel. Sedangkan pada
pelemparan yang dilakukan sebanyak 100 kali X² hitung yang diperoleh 0,01 dengan X² tabel 3,84, maka X² hitung lebih kecil dari X² tabel
yang artinya hasil signifikan. Hasil perhitungan pelemparan dua keeping uang
logam yang dilempar sekaligus sebanyak 50kali pelemparan X² hitungnya 4,49 dengan X² tabel 5,99 maka hasil signifikan yaitu X² tabel lebih
besar dari X² hitung. Sedangkan pada pelemparan yang dilakukan 100 kali hasil
perhitungan X² hitungnya 0,06 dengan X² tabel 5,99 maka hasil
signifikan sebab X² hitung lebih kecil dari X² tabel. Hasil perhitungan tiga
uang logam yang dilempar sekaligus sebanyak 50 kali pelemparan X² hitung 2,9
dengan X² tabel 7,83 maka hasil signifikan karena X² hitung lebih kecil dari X²
tabel. Sedangkan pada pelemparan yang dilakukan sebanyak 100 kali X² hitungnya
2,1867 dengan X² tabel sebesar 7,83 maka hasil
signifikan sebab X² tabel lebih besar dari X² hitung.
Apabila
nilai kemungkinan yang dihasilkan dari hasil perhitungan suatu percobaan jauh
lebih kecil dari angka batas signifikan maka tidak ada faktor lain yang
mempengaruhi hasil tersebut kecuali teori kemungkinan. Adanya deviasi itu hanya
karena kebetulan saja dan deviasi itu sendiri tidak berarti. Maka hasil dari
percobaan tersebut baik dan dapat dianggap benar. Sebaliknya jika melebihi
batas signifikan maka hasil tidak signifikan da nada faktor lain yang
mempengaruhi (Suryo, 1984).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil setelah melaksanakan praktikum ini yaitu
1.
Teori kemungkinan
sangat membantu dalam pendugaan sementara hasil suatu persilangan.
2.
Analisa dengan
Chi-square dapat memudahkan dalam menentukan kebeneraran dari hasil suatu
percobaan dengan menyimpulkan hipotesis diterima atau tidak.
3.
Hasil pelemparan satu,
dua dan tiga uang logam yang dilakukan sebanyak 50 kali dan 100 kali dalam
praktikum ini menunjukkan hasil yang signifikan. Artinya hasil percobaan sesuai
dengan teori yang ada.
4.
Terdapat macam-macam
uji untuk mengitung peluang yang akan terjadi. Namun uji X² merupakan uji yang
paling sering digunakan.
B.
Saran
Praktikum kali ini berjalan dengan
baik dan lancar. Hanya saja pelemparan yang dilakukan kurang sempurna sebab
tempatnya terbatas.
DAFTAR
PUSTAKA
Crowder, L. V. 1986. Genetika Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-Dasar
Genetika. Erlangga, Jakarta.
Ruyani, A. 2011. Genetika.
Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Praktikum
Genetika Dasar. Laboratorium Agronomi
Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Suryo. 1984. Genetika. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Walpole, Ronald. 1993. Pengantar
Statistika. Gramedia, Jakarta.
Yatim, Wildan. 1991. Genetika.
Tarsito, Bandung.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment